Jenis-jenis atau Macam-macam Robot
Setelah
sebelumnya kita telah membahas perbedaan antara Robotik dengan
Mekantronik dan Bio-science dan jika anda sudah mengetahuinya kini
saatnya kita membahas dan mengenal beberapa jenis Robot yang dikenal
saat ini. Baiklah jika anda penasaran silahkan simak penjelasan tentang
jenis-jenis robot berikut ini.
Jenis-jenis atau Macam-macam Robot
Secara umum, jenis robot dapat dibedakan
dalam 4 kategori, yaitu :
Non-mobile Robot
Robot ini tidak dapat berpindah posisi
dari satu tempat ke tempatlainnya, sehingga robot tersebut hanya dapat
menggerakkan beberapa bagiandari tubuhnya dengan fungsi tertentu yang telah
dirancang.
Contoh :
Robot Industri
Anatomi
robot industri secara umum dapat diilustrasikan seperti pada gambar
![]() |
Anatomi robot industri |
Robot industri yang diilustrasikan ini adalah
robot tangan yang memiliki dua lengan (dilihat dari persendian), dan pergelangan. Di ujung
pergelangan dapat diinstal berbagai tool sesuai dengan fungsi yang diharapkan.
Jika dipandang dari sudut pergerakan maka terdiri dari tiga pergerakan utama,
yaitu badan robot yang dapat berputar ke kiri dan kanan, lengan yang
masing-masing dapat bergerak rotasi ke arah atas dan bawah, dan gerak
pergelangan sesuai dengan sifat tool.
Perangkat pendukung robot industri
secara umum dapat diilustrasikan dalam berikut ini. Komponen utamanya terdiri
dari 4 bagian, yaitu:
Manipulator
Sensor
Aktuator, dan
Kontroler
Manipulator adalah bagian mekanik yang
dapat difungsikan untuk memindah, mengangkat, dan memanipulasi benda kerja.
Sensor adalah komponen berbasis instrumentasi (pengukuran) yang berfungsi
sebagai pemberi informasi tentang berbagai keadaan atau kedudukan dari bagian-bagian
manipulator. Output sensor dapat berupa nilai logika ataupun nilai analog.
Dalam berbagai kasus dewasa ini
penggunaan kamera sebagai sensor sudah menjadi lazim. Output perangkat kamera
berupa citra (image) harus diubah dahulu ke besaran digital ataupun analog
sesuai dengan kebutuhan. Kajian teknologi tranformasi image ke bentuk biner
(nilai acuan dalam proses perhitungan komputer) ini banyak di kaji dalam
konteks terpisah, yaitu pengolahan citra (image processing).
Aktuator adalah komponen bergerak yang
jika dilihat dari prinsip penghasil geraknya dapat di bagi menjadi 3 bagian,
yaitu penggerak berbasis motor listrik (motor DC servo, stepper moto, motor AC,
dsb.), penggerak pneumatik (berbasis kompresi gas: udara,
nitrogen, dsb.), dan penggerak hidrolik (berbasis kompresi benda cair:minak
pelumas, dsb.). Kontroler adalah rangkaian elektronik berbasis mikroprosesor
yang berfungsi sebagai pengatur seluruh komponen dalam membentuk fungsi kerja. Tipe
pengaturan yang bisa diprogramkan mulai dari prinsip pengurut (sequencer) yang
bekerja sebagai open loop hingga prinsip umpan balik yang melibatkan kecerdasan
buatan.
![]() |
Robot Manipulator |
Konfigurasi Manipulator
Secara klasik konfigurasi robot
manipulator dapat dibagi dalam 4 kelompok, yaitu polar, silindris, cartesian
dan sendi-lengan (joint-arm).
Polar
Manipulator yang memiliki konfigurasi
polar padat di ilustrasikan seperti pada gambar diatas., badan dapat berputar
ke kiri atau kanan. Sendi pada badan dapat mengangkat atau menurunkan pangkal lengan
secara polar. Lengan ujung dapat digerakkan maju-mundur secara translasi.
Konfigurasi ini dikenal cukup kokoh karena sambungan lengan dan gerakan
maju-mundur memiliki cara yang secara mekanik sangat kokoh. Kemampuan jangkauan
ke atas dan bawah kurang bagus karena badan tidak mengangkat lengan secara vertikal,
namun memiliki gerakan yang khas yaitu mampu memanipulasi ruang kerja yang
berbentuk bola dengan algoritma gerak yang paling sederhana dibanding tipe
konfigurasi yang lain.
![]() |
Konfigurasi polar |
Silinder
Konfigurasi silinder mempunyai jangkauan
berbentuk ruang silinder yang lebih baik, meskipus sudut lengan terhadap garis
penyangga tetap. Konfigurasi ini banyak diadopsi untuk sistem gantry atau crane
karena strukturnya yang kokoh untuk tugas mengangkat beban. Pemasangan lengan
ujung yang segaris dengan badan dapat lebih menguntungkan kinematiknya menjadi
lebih sederhana. Selain itu struktur secara keseluruhan bisa lebih kokoh.
Contoh yang mudah dijumpai adalah sistem crane yang biasa digunakan dalam pembangunan
gedung-gedung bertingkat tinggi.
![]() |
Konfigurasi silinder |
Cartesian
Manipulator berkonfigurasi Cartesian
ditunjukkan dalam gambar Dibawah ini Konfigurasi ini secara relatif adalah yang
paling kokoh untuk tugas mengangkat beban yang berat. Struktur ini banyak
dipakai secara permanen pada instalasi pabrik, baik untuk mengangkat dan memindah
barang produksi maupun untuk mengangkat peralatan-peralatan berat pabrik ketika
melakukan kegiatan instalasi.
![]() |
Konfigurasi Cartesian |
Crane di galangan kapal juga banyak
mengadopsi struktur ini. Pada aplikasi yang sesungguhnya, biasanya struktur
penyangga, badan dan lengan dibuat sedemikian rupa hingga tumpuan beban merata
pada struktur. Misalnya, penyanggah dipasang dari ujung ke ujung. Mekanik
pengangkat di badan menggunakan sistem rantai dan sprocket atau sistem belt.
Pergerakan lengan dapat menggunakan sistem seperti rel di kiri-kanan lengan.
Sendi-lengan
![]() |
Konfigurasi sendi-lengan |
Konstruksi ini yang paling popular untuk
tugas-tugas regular didalam pabrik, terutama untuk dapat melaksanakan fungsi
layaknyapekerja pabrik, seperti mengangkat barang dari konveyor, mengelas,memasang
komponen mur, baut pada produk, dan sebagainya.Dengan tool pergelangan yang
khusus struktur lengan-sendi inicocok digunakan untuk menjangkau daerah kerja
yang sempit dengan sudut jangkauan yang beragam.
Mobile Robot
Mobile dapat diartikan bergerak,
sehingga robot ini dapat memindahkan dirinya dari satu tempat ke tempat lain.
Robot ini merupakan robot yang paling populer dalam dunia penelitian robotika.
Dari segi manfaat, robot ini diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan
otomasi dalam transportasi, platform bergerak untuk robot industri , eksplorasi
tanpa awak, dan masih banyak lagi.
Contoh :
Robot Line Tracker
Robot line tracker merupakan robot yang
dapat bergerak mengikuti track berupa garis hitam setebal ±3 cm. Untuk membaca
garis, robot dilengkapi dengan sensor proximity yang dapat membedakan antara
garis hitam dengan lantai putih. Sensor proximity ini dapat dikalibrasi untuk
menyesuaikan pembacaan sensor terhadap kondisi pencahayaan ruangan.
Sehingga pembacaan sensor selalu akurat.
![]() |
Robot line tracker |
Agar pergerakan robot menjadi lebih
halus, maka kecepatan robot diatur sesuai dengan kondisi pembacaan sensor
proximity. Jika posisi robot menyimpang dari garis, maka robot akan melambat.
Namun jika robot tepat berada diatas garis, maka robot akan bergerak cepat.
Robot juga dapat kembali ke garis pada saat robot terlepas sama sekali dari
garis. Hal ini bisa dilakukan karena robot selalu mengingat kondisi terakhir
pembacaan sensor. Jika terakhir kondisinya adalah disebelah kiri garis, maka
robot akan bergerak ke kanan, demikian pula sebaliknya.
Flying Robot (Robot Terbang)
![]() |
Flying Robot (Robot Terbang) |
Robot yang mampu terbang, robot ini
menyerupai pesawat model yang diprogram khusus untuk memonitor keadaan di tanah
dari atas, dan juga untuk meneruskan komunikasi.
Under Water Robot (Robot dalam air)
![]() |
Under Water Robot (Robot dalam air) |
Robot ini digunakan di bawah laut untuk
memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk mengambil sesuatu di bawah laut.
Kombinasi Mobile dan Non-Mobile Robot
![]() |
Kombinasi Mobile dan Non-Mobile Robot |
Robot ini merupakan penggabungan dari
fungsi-fungsi pada robotmobile dan non-mobile. Sehingga keduanya saling
melengkapi dimana robotnonmobile dapat terbantu fungsinya dengan bergerak dari
satu tempat ke tempat yang lain.
Humanoid
Sebuah robot humanoid adalah robot
otonom yang dapat beradaptasidengan perubahan lingkungan atau dirinya sendiri.
Ini merupakan perbedaanutama antara jenis humanoid dan jenis robot.
Dalam konteks, robot humanoid dapat
mencakup, antara lain:
Dapat merawat dirinya sendiri (seperti pengisian sumber
tenaga sendiri)
Dapat belajar otonom (belajar atau memiliki kemampuan
baru tanpa bantuan dari luar (manusia), menyesuaikan diri berdasarkan
lingkungan dan beradaptasi dengan lingkunganyang baru)
Dapat menghindari hal-hal yang berbahaya bagi manusia,
properti, dan dirinya sendiri
Dapat berinteraksi dengan manusia dan lingkungan Seperti
robot mekanis lainnya, humanoid mengacu pada komponen dasar sebagai berikut :
Sensing (Penginderaan), Actuating, Planning (Perencanaan) dan Controling
(Pengendalian). Karena untuk mensimulasikan struktur, perilaku manusia dan
sistem otonomi, sebagian besar robot humanoid lebih kompleks dibandingkan jenis
robot lainnya.
Kompleksitas ini mempengaruhi semua
skala robot (mekanik, ruang, waktu, sistem dan kompleksitas komputasi), tetapi
lebih terlihat pada densitas daya dan skala kompleksitas sistem. Hal pertama,
robot humanoid tidak cukup kuat bahkan untuk melompat dan ini terjadi karena
kekuatan atau perbandingan berat tidak sebaik seperti tubuh manusia. Ada algoritma yang sangat baik
untuk beberapa bidang konstruksi robot humanoid, tapi sangat sulit untuk menggabungkan
semuanya menjadi satu sistem yang efisien (sistem kompleksitas sangat tinggi).
Robot
humanoid diciptakan untuk meniru beberapa tugas fisik dan mental yang sama
seperti manusia menjalani kehidupan setiap harinya.
![]() |
robot humanoid |
Para ilmuwan dan spesialis dari berbagai
bidang termasuk teknik , ilmu kognitif , dan linguistik menggabungkan upaya
mereka untuk menciptakan robot yang mirip dengan manusia. Tujuan ilmuwan dan
spesialis menciptakan robot humanoid adalah agar robot humanoid dapat memahami
kecerdasan akal manusia dan bertindak layaknya seperti manusia. Jika robot
humanoid mampu melakukannya, mereka akhirnya bisa bekerja dalam kohesi dengan
manusia untuk menciptakan masa depan yang lebih produktif dan berkualitas
tinggi.
Manfaat lain yang penting untuk
mengembangkan robot humanoid adalah untuk memahami tubuh manusia biologis dan
proses mental, dari yang sederhana hingga yang berjalan dengan konsep kesadaran
dan spiritualitas. Dalam perencanaan dan pengendalian antara robot humanoid
dengan robot jenis lain (seperti robot industri) memiliki perbedaan yaitu bahwa
gerakan robot harus menyerupai manusia, dengan menggunakan penggerak berkaki,
terutama biped kiprah. Perencanaan ideal untuk gerakan robot humanoid saat
berjalan normal harus menghasilkan konsumsi energi minimum, seperti seperti
halnya tubuh manusia. Untuk alasan ini, studi tentang dinamika dan kontrol dari
jenis struktur menjadi lebih penting.
Untuk menjaga keseimbangan dinamis
selama berjalan, robot membutuhkan informasi tentang gaya kontak saat ini dan
gerakannya yang diinginkan. Solusi untuk masalah ini bergantung pada konsep
utama, Zero Moment Point (ZMP). Karakteristik lain tentang robot humanoid
adalah bahwa mereka bergerak, mengumpulkan informasi (menggunakan sensor) pada
"dunia nyata" dan berinteraksi dengan itu, mereka tidak tinggal tetap
seperti manipulator pabrik dan robot lain yang bekerja di lingkungan yang
sangat terstruktur.
Perencanaan dan Pengendalian harus fokus
tentang deteksi self-collision, perencanaan jalur dan penghindaran rintangan
untuk memungkinkan humanoids untuk bergerak dalam lingkungan yang kompleks. Ada
fitur dalam tubuh manusia yang belum dapat ditemukan di robot humanoid. Mereka
mencakup struktur dengan fleksibilitas variabel, yang memberikan keselamatan
(untuk robot itu sendiri dan kepada orang-orang), dan redundansi gerakan, yaitu
lebih derajat kebebasan dan karena itu ketersediaan tugas lebar. Meskipun
karakteristik ini diinginkan untuk robot humanoid, mereka akan membawa
kerumitan yang lebih dan masalah baru untuk perencanaan dan kontrol.
Sistem Kontrol Robotik
Sistem kontrol robotik pada dasarnya
terbagi dua kleompok, yaitu sistem kontrol loop terbuka(open loop) dan loop
tertutup (close loop). Diagram kontrol loop terbuka pada sistem robot dapat
dinyatakan dalam gambar berikut ini.
![]() |
Kontrol robot loop terbuka |
Kontrol loop terbuka atau umpan maju (
feedforward control) dapatdinyatakan sebgai sistem kontrol yang outputnya tidak
diperhitungkan ulang oleh kontroler.Keadaan apakah robot benar-benar telah
mencapai target seperti yang dikehendaki sesuai referensi, adalah tidak dapat
mempengaruhi kinerja kontroler. Kontrol
ini sesuai untuk sistem operasi robot yang memiliki akuator yang beroperasi
berdasarkan umpan logika berbasis konfigurasi langkah sesuai urutan, misalnya
stepper motor. Stepper motor tidak perlu dipasangi sensor pada porosnya
untukmengetahui posisi akhir. Jika dalam keadaan berfungsi dengan baik dan
tidak ada masalah beban lebih maka stepper motor akan berputar sesuai dengan
perintah kontroler dan mencapai posisi target dengan tepat.
Perlu di garis bawahi disini bahwa
kontrol sekuensi (urutan) dalam gerak robot dalam suatu tugas yang lengkap,
misalnya memiliki urutan sebagai berikut: menuju ke posisi obyek, mengankat
obyekmemindah obyek ke posisi tertentu, dan meletakkan obyek adalah tidak
selalu semua langkah operasi ini termasuk dalam kontrol loop terbuka. Dapat
saja langkah menuju posis obyek dan memindah obyek menuju posisi akhir adalah
gerakgerak berdasarkan loop tertutup. Sedangkan yang lainnya adalah loop
terbuka berdasarkan perintah langkah berbasis delay. Kontrol robot loop
tertutup dapat dinyatakan seperti dalam Gambar
![]() |
Kontrol robot loop tertutup |
Pada gambar di atas, jika hasil gerak
aktual telah sama dengan referensi maka input kontroler akan nol. Artinya
kontroler tidak lagi memberikan sinyal akurasi kepada robot karena target akhir
perintah gerak telah diperoleh. Makin kecil error terhitung maka makin kecil
pula sinyal pengemudian kontroler terhadap robot. Sampai akhirnya mencapai
kondisi tenang(steady state).
Referensi gerak dan gerak aktual dapat
berupa posisi(biasanya didefinisikan melalui kedudukan ujung lengan
terakhir/end of effector), kecepatan, akselerasi, atau gabungan di antaranya. Kontrol
bersifat konvergen jika dalam rentang
waktu pengontrollan nilai error menuju nol, dan keadaan dikatakan stabil
jika setelah konvergen kotroler mampu menjaga agar error selalu nol. Dua
pengertian dasar; konvergen dan stabil, adalah sangat penting dalam kontrol
loop tertutup. Stabil dan konvergen diukur dari sifat referensinya. Posisi
akhir dianggap konvergen bila makin lama gerakan makin perlahan dan akhirnya
diam pada posisi seperti yang dikehendaki referensi, dan dikatakan stabil jika
posisi akhir yang diam ini dapat dipertahankan dalam masa-masa berikutnya.
Jika referensinya adalah kecepatan maka
disebut stabil jika pada keadaan tenang kecepatan akhirnya adalah sama dengan
referensi (atau mendekati) dan kontroler mampu menjaga ‘ kesamaan’ ini pada
masa- masa berikutnya. Dalam hal kecepatan, keadaan tenang yang dimaksud adalah
bukan berarti output kontroler bernilai nol(tegangan nol Volt) seperti keadaan sesungguhnya
pada kontrol posisi, namun kontroler tidak lagi memberikan penguatan (amplify)
atau pelemahan (attenuate) pada akuator. Demikian juga bila referensinya adalah
percepatan (akselerasi).